Selasa, 17 April 2012

Tugas 3 perekonomian indonesia tentang BBM dan APBN


Softskill Tugas 3
Kelompok 12





Oleh :
1.    Aprinsa Leonita                   (21211030)
2.    Deby Debora Sianipar         (21211790)
3.    Merry Cristyn Rossarya      (24211439)
4.    Nindy Kusuma E                 (25211182)

Kelas : 1EB25




UNIVERSITAS GUNADARMA
2012




Kata Pengantar


Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa , yang telah mengkaruniakan segalanya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah Perekonomian Indonesia ini dengan ruang lingkup pembahasan tentang Sekretariat Gabungan Belum Sepakati Penaikan Harga BBM ”. Adapun tujuan dibuatnya tugas makalah ini adalah agar mahasiswa mengetahui tentang beberapa partai yang menolak atas kenaikan harga BBM.
Banyak kesulitan dan hambatan yang penulis hadapi dalam membuat tugas makalah ini. Dengan adanya dorongan , bimbingan , dan bantuan dari semua pihak sehingga penulis mampu memyelesaikan tugas makalah ini. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih banyak yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini , semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materi-nya. Kritik dan Saran dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah ini selanjutnya.
                                                                                    


                                                                                               Penulis

















Sekretariat Gabungan Belum Sepakati Penaikan Harga BBM
Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Daerah (DPD) memutuskan menolak rencana pemerintah menaikkan harga BBM. Meski Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta enam partai koalisi mengamankan kepentingan pemerintah dalam RAPBN-P 2012, partai-partai yang tergabung dalam secretariat gabungan (setgab) itu masih berbeda pendapat mengenai sejumlah hal dalam RAPBN-P 2012.
                Dua isu sentral dalam RAPBN-P 2012 menjadi titik krusial di dalam partai koalasi, yakni penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) sebesar Rp.1.500 per liter dan kompensasi bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) sebesar Rp. 150.000 per rumah tangga per bulan selama 9 bulan.
                PPP, misalnya. Menurut Sekjen Romahurmuziy, PPP belum memutuskan soal harga BBM. PPP masih mendalami tiga opsi, yakni menunda penaikan harg BBM sampai 2013/2014, menolak penaikan, dan menerima penaikan harga BBM per 1 April dengan besaran yang wajar.
                Anggota setgab bertemu di kediaman pribadi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Cikeas, Bogor untuk berkonsolidasi soal APBN-P 2012. Anggota setgab ialah Demokrat, Golkar, PKS, PAN, PPP, dan PKB. Pada pertemuan itu,SBY selaku ketua setgab mengatakan kebijakan pemerintah dalam APBN-P 2012 harus diamankan.
                Menurut Romahurmuziy, PPP juga belum setuju dengan BLSM karena pemberian BLSM justru kian merugikan masyarakat. Alasannya, selain mengerek inflasi, BLSM juga kurang memberikan stimulasi terhadap pertumbuhan ekonomi.
                Dalam pertemuan itu, SBY juga memberikan appeal tentang etika koalisi. Namun, ia tetap menghargai pandangan tiap-tiap pimpinan parpol.
                Dalam RAPBN-P 2012 yang diajukan ke DPR pekan lalu, pemerintah berencana menaikkan harga BBM Rp.1.500per liter, menjadi 6.000 per liter.
                PKS juga belum menentukan sikap. Bahkan ketua Frasi PKS Mustafa Kamal menyarankan pemerintah mencari opsi-opsi selain menaikkan harga BBM. “Jangan terjebak oleh fluktuasi harga minyak dunia,”tuturnya.
Senada, ketua umum Golkar Aburizal Bakrie mengaku opsi penaikan harga BBM merupakan pilihan terberat. Golkar belum memutuskannya. Yng sudah mendukung pemerintah ialah Partai Demokrat.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengadakan pertemuan dengan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto di kantor DPP PDIP Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Mereka membahas rencana penaikan harga BBM dan implikasinya terhadap rakyat.
Rapat Paripurna DPD, resmi menolak rencana penaikan harga BBM per April. Rapat yang berlangsung hampir  6  jam itu berjalan a lot dan diwarnai tarik ulur anggota DPD yang mebolak dan menyetujui penaikan harga BBM. Ketua DPD Irman Gusman mengaku puas dan akan memperjuangkan keputusan tersebut. “inilah pertimbangan, dan kalu diabaikan, pasti ada kompensasi politik yang kita berikan. Kita tegas menolak karena melihat aspirasi masyarakat yang begitu besar menolaknya,”ujar Irman.
Sikap Partai Koalisi terhadap penaikan harga BBM :
·         Menurut Edhie Baskoro Yodhoyono, Sekjen Partai Demokrat
“Kebijakan menaikkan BBM bukan satu-satunya kebijakan pemerintah. Masyarakat harus tahu ada serangkaian policy untuk melindungi kepentingan masyarakat.”
·         Menurut Mustafa Kamal, Ketua Fraksi PKS
“ Jangan terjebak oleh fluktuasi harga minyak dunia. Cari opsi untuk menaikkan harga BBM.”
·         Menurut Romahurmuziy, Sekjen PPP
  Menerima tentunya disertai kompensasi untuk kegiatan ekonomi produktif, bukan konsumtif. Penaikan harga BBM itu solusi terakhir.”
·         Menurut Aburizal Bakrie, Ketua Umum Partai Golkar
“ Opsi penaikan harga BBM ini merupakan pilihan terberat.”


Tidak ada komentar:

Posting Komentar